Sejuk. Itulah yang menggambarkan cuaca di sekitaran wilayah GOR Angkasa. Sejak pagi hari, gemericik hujan mulai membasahi jari-jari jalanan hingga dedaunan di sekitaran GOR Angkasa.
Berkah karunia dari sang pencipta juga turut dinikmati anggota Angkasa. Gerimis hujan tak membendung semangat anggota Angkasa untuk melakukan aktivitas mingguan.
Pintu GOR Angkasa pun telah dibuka, sebagian anggota telah bersiap melakukan aktivitas salah satu pilar Angkasa yaitu olahraga.
Olahraga menjadi pilar penting Angkasa untuk menyatukan, sekaligus mempererat persaudaraan diantara seluruh anggota Angkasa.
Tenis meja menjadi pilihan olahraga utama. Sebab, menguliti bola bundar di atas meja berukuran 274 x 152 cm tersebut butuh keahlian dan kelincahan yang mumpuni.
Meski begitu, sejumlah anggota Angkasa terlihat mahir menggolak-golekan lengan tangan untuk menghasilkan pukulan yang dapat membuat lawan jatuh bangun.
Kondisi tersebut menjadi tontonan menarik bagi sebagian anggota yang turut menyaksikan kemahiran para pemain andalan Angkasa.
Usai disuguhkan pertandingan yang luar biasa, seluruh anggota pun kembali terlihat akrab sembari menyeruput kopi pahit khas Angkasa, dan obrolan menarik sekitar politik hingga permasalahan yang ada di sekitar wilayah GOR Angkasa.
Minggu ini terasa sangat istimewa bagi seluruh anggota Angkasa. Pasalnya, pada kesempatan ini, akan ada pembahasan terkait pilar-pilar penting Angkasa untuk lebih aktif dalam kegiatan kemanusiaan.
Tampak hadir Ketua Angkasa, Sekjen, Ketua Dewan Kehormatan, Humas, Bendahara dan sebagian anggota Angkasa.
Pembahasan terkait pilar-pilar Angkasa berjalan cukup menarik. Ketua, Dewan Kehormatan, Humas hingga seluruh anggota Angkasa satu per satu mulai melontarkan masukan dan harapan.
Masukan dan harapan pun ditampung demi kebaikan Angkasa kedepannya. Hingga akhirnya ditetapkan tiga pilar penting Angkasa antara lain, Olahraga, Keagamaan (kerohanian), dan Kemanusiaan.
Kedepan, Angkasa akan berpegang teguh kepada tiga pilar tersebut agar menjadi wadah yang jauh lebih baik untuk masyarakat sekitar.
Tiga pilar ini dipilih karena saling berkaitan satu sama lain. Pilar pertama yaitu olahraga. Kanapa olahraga dicantumkan sebagai pilar pertama? Mengutip dari bahasa latin “Mens Sana in Corpore Sano” yang artinya Dalam Tubuh yang Sehat, Terdapat Jiwa yang Kuat. Artinya dengan tubuh yang sehat dan jiwa yang kuat dapat mendorong seseorang untuk lebih berfikir dan bertindak lebih baik.
Pilar Kedua yaitu Keagamaan (Kerohanian). Pilar ini menjadi paling penting. Pasalnya, agama menjadi patokan seseorang untuk melakukan sesuatu hal yang lebih baik sesuai dengan kaidah-kaidah yang telah ditetapkan dan diajarkan oleh agama.
Pilar Ketiga yaitu Kemanusiaan. Pilar ini dipilih untuk melengkapi kedua pilar diatas. Pilar ketiga ini sesuatu yang menjadi wajib. Pasalnya, jika melihat situasi dan kondisi di lingkungan sekitar Angkasa memang kerap terjadi musibah banjir, terlebih disaat musim penghujan tiba.
Melalui ketiga pilar ini, Angkasa akan selalu hadir dimanapun, kapanpun, dan dalam kondisi apapun untuk menebarkan kebaikan bagi masyarakat sekitar.
“Tiga pilar ini akan menjadi pegangan buat kami agar perilaku, tindakan dan perbuatan yang Angkasa lakukan jauh lebih baik,” kata Humas Angkasa, Samsul Arifin.
Untuk merealisasikan tiga pilar tersebut, lanjut Samsul, pihaknya akan melakukan sosialisasi dan konsolidasi kepada seluruh anggota Angkasa dan memperkuat jaringan keanggotaan Angkasa.
“Kami juga akan bersosialisasi dengan pengurus ke-RWan dan DKM agar kegiatan yang dilakukan Angkasa jangan sampai ada ketersinggungan kegiatan yang telah dilakukan di lingkup RW dan DKM,” jelas Samsul.
“Yang jelas, kegiatan tiga pilar yang dilakukan Angkasa bukan sebagai pelarian dari kegiatan yang dilakukan di lingkup RW dan DKM. Yang belum mereka (RW & DKM) lakukan kita akan tambah dan kerjakan, sehingga Angkasa akan bergerak lebih leluasa,” tambahnya.
Seperti biasa, kegiatan Angkasa ditutup dengan makan siang bersama. Hari ini menu spesial yang dihidangkan cukup istimewa berupa Ikan Mas Goreng, Tempe Goreng, dan tidak lupa petai rebus dan sambal racikan Angkasa.
Angkasa mengucapkan terima kasih kepada Bapak Hendri Jawi yang telah menyumbangkan lebih dari 5 kg Ikan Mas untuk makan siang seluruh anggota Angkasa.
Angkasa bukan hanya sekedar wadah perkumpulan semata, tetapi sebuah komunitas yang saat ini tengah menjadi perhatian masyarakat sekitar. Pasalnya, Angkasa dapat merangkul untuk lebih baik. Jikaningin merubah dunia, mulailah dari Angkasa.