Jakarta – Ratusan Warung Tegal (Warteg) di Jakarta Timur (Jaktim) gulung tikar alias bangkrut akibat pandemi Covid-19. H tersebut diungkapkan Ketua Koordinator Wilayah Kominitas Warteg Nusantara (Kowantara) Jakarta Timur, Nawawi.
Dijelaskan Nawawi, sejak penerapan PPKM yang diberlakuka 3 Juli 2021 lalu, telah mengakibatkan 400 warteg di Jaktim gulung tikar.
Nawawi mengatakan, penyebab bangkrutnya warteg-warteg di bawah naungan Kowantara disebabkan mengalami penurunan omzet.
“Bangkrutnya itu pertama karena enggak bisa bayar sewa, yang kedua pelanggan atau pembeli berkurang secara drastis akhirnya pemasukan lebih rendah ketimbang pengeluaran,” ujarnya di Jakarta (18/8/2021).
Bahkan, jumlah tersebut dapat terus bertambah mengingat masih ada 2.000 warteg lagi di Jakarta Timur yang belum melaporkan hal tersebut kepada Kowantara selaku asosiasi yang membawahi warteg seluruh Nusantara.
“Kalau secara umum, saya pernah dapat laporan hampir 400-an warteg tutup, gulung tikar secara total enggak bisa buka lagi,” katanya.
Nawawi menuturkan para pemilik warteg yang memutuskan gulung tikar kini tak dapat berbuat banyak. Sehingga, pemilik warteg yang aktif di Kowantara memutuskan tidak melanjutkan usahanya kemudian pulang kampung.
“Laporan kemarin itu 30 persen (warteg) secara total bangkrut,” ucapnya.