Jakarta – Menyusul pengumuman penggabungan bisnis FinAccel sebagai proses untuk menjadi perusahaan publik di bulan lalu, tiga investor FinAccel yaitu MDI Ventures, Cathay Innovation, dan Endeavour Catalyst ikut berinvestasi ke PIPE (Private Investment in Public Equity), menjadikan total komitmen PIPE lebih dari US$125 juta.
Sebagai perusahaan induk dari “Buy Now Pay Later” (BNPL) Kredivo dan pelopor pembiayaan digital, pendanaan PIPE tambahan yang diterima FinAccel semakin memperkuat dukungan solid yang telah diterima perusahaan dari para investornya selama proses persiapan IPO melalui skema SPAC.
Didukung dengan kemampuan kecerdasan buatan dalam matriks risiko kredit serta kemitraan berkelanjutan dengan delapan dari sepuluh e-commerce terdepan di Indonesia, Kredivo telah menjadi bagian penting dalam bisnis mereka untuk memberikan kredit yang cepat dan terjangkau bagi jutaan masyarakat Indonesia.
Pencapaian bisnis Kredivo yang konsisten telah menarik perhatian beberapa investor terkemuka di Indonesia, termasuk MDI Ventures, anak usaha Telkom Indonesia yang bergerak di corporate venture capital.
“Sejak pendanaan pertama MDI pada putaran Seri B perusahaan lalu, kami terus terkesan dengan visi manajemen dalam membangun platform kredit konsumen digital berbasis AI terbesar di Indonesia lewat pemanfaatan data alternatif,” ungkap Donald Wihardja selaku CEO MDI Ventures melalui keterangan resminya di Jakarta, Kamis (30/9/2021).
“Kami juga berharap kemitraan strategis dan komersial kami dengan Kredivo akan terus berkembang secara berkelanjutan dari waktu ke waktu,” tambahnya.
Di kesempatan ini, perusahaan juga mengumumkan tiga jajaran baru Dewan Komisaris Kredivo Indonesia. Menunggu persetujuan regulator, Arsjad Rasjid, Darmin Nasution dan Karen Brooks berperan sebagai Dewan Komisaris bagi Kredivo Indonesia, membantu perusahaan khususnya dalam hal perencanaan pertumbuhan strategis dan perluasan pasar.
Seperti diketahui, Arsjad Rasjid merupakan seorang pemimpin bisnis terkemuka di Indonesia. Selain menjabat sebagai Presiden Direktur (CEO) Indika Energy, beliau juga merupakan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN Indonesia).
Darmin Nasution adalah salah satu ekonom terkemuka di Indonesia, dan menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dari 2015-2019 dan Gubernur Bank Indonesia dari 2010-2013.
Sementara, Karen Brooks adalah mantan diplomat AS yang bertugas di Staf Dewan Keamanan Nasional di Gedung Putih yang dikenal luas sebagai salah satu pakar kawasan Asia terkemuka di AS. Dirinya memiliki pengalaman lebih dari satu dekade di sebuah private equity terkemuka dan pengelola investasi global.
Dalam pernyataan bersama, Arsjad, Darmin, dan Karen mengatakan, kami bangga bergabung dengan Kredivo dalam misinya untuk mempercepat inklusi keuangan di Indonesia.
Meski terjadi peningkatan cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia masih menjadi salah satu pasar unbanked terbesar di dunia.
“Sistem penilaian kredit yang inovatif dan berbasis kecerdasan buatan dari Kredivo, telah memungkinkan Kredivo untuk melayani hampir 4 juta pelanggan hingga saat ini, dan kami yakin Kredivo siap untuk memberikan dampak bagi puluhan juta pelanggan selama beberapa tahun ke depan. Sebagai Dewan Komisaris, kami berkomitmen untuk membantu Kredivo mencapai tujuan ini,”.