Jakarta – PT Summarecon Agung Tbk. mencatat hasil prapenjualan pemasaran pada semester pertama 2021 mencapai Rp3,3 triliun. Pencapaian ini melampaui revisi target yang telah ditetapkan oleh Perseroan yakni senilai Rp2,5 triliun.
Hal ini dilaporkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Summarecon, Selasa (24/8/2021).
Kendati berada di tengah krisis pandemi Covid-19, dalam laporan keuangan 2020, Perseroan mencatat total pendapatan Usaha Bisnis Pengembangan Properti sebesar Rp5 triliun.
Disebutkan, Usaha Pengembangan Properti saat ini masih menjadi penyumbang pendapatan operasional tertinggi yani 3,7 triliun. Hal ini berarti bisnis tersebut berkontribusi sebesar 73 persen dari total pendapatan.
Sementara laba usaha ditaksir mencapai Rp1,23 triliun. Artinya bisnis pengembangan properti berkontribusi sebesar 96% dari total laba usaha perusahaan sebesar Rp1,27 triliun.
Kinerja perseroan yang cukup baik ini dinilai terjadi karena penerapan strategi dan tata kelola perusahaan yang baik. Selain itu juga inovasi dan juga konsistensi dalam menjaga kualitas produk juga komitmennya kepada pelanggan.
Faktor lainnya yakni dipicu akan kebutuhan masyarakat akan properti tempat tinggal dan usaha yang meningkat meskipun di waktu pandemi.
Selain itu, di era pandemi, usaha properti menawarkan skema pembayaran yang cukup bersahabat dan tingkat suku bunga kredit yang relatif rendah. Properti jadi semakin mudah dijangkau oleh masyarakat luas.
Sejauh ini, penjualan properti masih didominasi dengan produk hunian baik landed maupun vertikal sebanyak 79 persen.
Prapenjualan pemasaran tersebut berasal dari tujuh lokasi Summarecon yaitu Kelapa Gading, Serpong, Bekasi, Bandung, Karawang, Makassar, dan Bogor.