Jakarta – Kinerja perhotelan dan kondisi pariwisata mulai terlihat mengalami pertumbuhan, baik dari angka turis domestik maupun turis mancanegara yang meningkat stabil.
Colliers Indonesia Head of Research, Ferry Salanto, mengatakan bahwa pasar pariwisata di Bali diantisipasi akan terus berkembang.
Dikatakan Ferry, aktivitas Meetings, Incentives, Conferences & Exhibitions (MICE) terlihat mulai meningkat di Bali terutama setelah sempat diselenggarakan pertemuan G20.
“Sementara itu, untuk pasar hotel di Jakarta, walaupun aktifitas pada awal tahun 2023 cukup tenang, terlihat adanya pergerakan pada bisnis, terutama aktifitas yang berhubungan dengan akomodasi MICE,” katanya di Jakarta (25/5).
Dirilisnya agenda aktifitas luring untuk tahun 2023 oleh pemerintah daerah Bali, mengindikasikan bahwa Bali tengah bersiap-siap untuk menerima turis mancanegara masuk.
Bali juga diantisipasi akan mengalami peningkatan aktifitas pada Q2 2023, dengan sejumlah kedatangan turis mancanegara maupun lokal.
Sektor hotel juga diprediksi akan mendapat keuntungan dari hadirnya tahun politik pada tahun 2024 mendatang, yang meliputi pemilihan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Presiden.
Seperti yang terjadi pada pemilihan umum sebelumnya, hotel biasanya akan menjadi tempat diadakannya sejumlah agenda kegiatan persiapan pemungutan suara.
Selain aktifitas MICE yang dilakukan oleh pemerintah dan perusahaan swasta, berbagai aktifitas luring seperti konser musik, kompetisi olahraga, pameran, dan berbagai aktifitas lain juga memberikan dampak positif bagi kinerja perhotelan.
Semua acara tersebut berhasil menarik sejumlah besar orang dari pertengahan tahun 2022 hingga awal tahun 2023. Hal tersebut dikarenakan tidak ada aktifitas yang terjadi selama kurun waktu pandemi tahun 2020-2021.
Oleh sebab itu, ada secercah harapan bahwa okupansi perhotelan dapat mengalami peningkatan di Q2 2023, serta aktifitas MICE diprediksi akan mengalami peningkatan.