Jakarta – Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) menggelar Musyawarah Nasional (Munas) ke-3 pada, Kamis 31 Agustus 2023.
Mengusung tema “Perkuat Soliditas dan Integritas Organisasi Untuk Mendukung Akselerasi Pertumbuhan Industri Mebel dan Kerajinan Nasional”, Munas HIMKI ke-3 menentapkan Abdul Sobur sebagai Ketua Umum HIMKI untuk masa jabatan 2023 – 2026.
Dalam sambutannya, Abdul Sobur mengucapkan terima kasih kepada para peserta Munas yang mempercayakan dirinya memimpin HIMKI untuk tiga tahun kedepan.
Dijelaskan Sobur, HIMKI didirikan atas dasar kesamaan visi, misi dan tujuan di antara para anggotanya untuk bersama-sama memajukan industri mebel dan kerajinan nasional.
“Organisasi ini diharapkan menjadi institusi yang aspiratif dan akomodatif dengan semangat kesetaraan di antara sesama anggotanya,” terangnya.
HIMKI terus melakukan pengembangan dan penguatan industri mebel dan kerajinan nasional yang meliputi terjaminnya keberlangsungan supply bahan baku dan
penunjang, desain dan inovasi produk, peningkatan kemampuan produksi, pengembangan sumber daya manusia, promosi dan pemasaran, serta pengembangan kelembagaan agar dapat memberikan kontribusi nyata bagi industri mebel dan kerajinan nasional.
Bagi HIMKI, industri mebel dan kerajinan nasional adalah industri yang sangat penting mengingat industri ini merupakan bantalan ekonomi yang kuat pada saat kondisi ekonomi seperti saat ini dan menjadi jalan keluar negara dalam penyerapan tenaga kerja.
“Sebab sampai saat ini industri mebel dan kerajinan tetap eksis dan menghasilkan devisa bagi negara di saat industri lain terkena imbas krisis, karena industri ini didukung oleh local content yang cukup besar,” kata Sobur.
HIMKI optimistis bahwa industri ini akan terus mengalami pertumbuhan. Dengan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimiliki bisa dikelola dengan baik, Indonesia bisa menjadi leader untuk industri mebel dan kerajinan di Kawasan Regional ASEAN.
Dengan ketersediaan bahan baku hasil hutan yang melimpah, sumber daya manusia yang terampil dalam jumlah besar, industri ini mestinya menjadi industri yang tangguh.
“Kami menyadari, saat ini kondisi perekonomian dunia belum pulih akibat kondisi geopolitik. Meskipun demikian, permintaan terhadap produk mebel dan kerajinan masih terus tumbuh dengan pemasok utama China yang saat ini memimpin sebagai eksportir terbesar produk mebel dunia,” tegasnya.
“Untuk itu kami perlu melakukan kerja sama secara sinergis, terutama pada saat ini dimana kondisi global tidak sedang baik-baik saja. Di sisi lain, para pesaing kita seperti Vietnam dan Malaysia juga semakin bergerak meninggalkan posisi kita dari sisi ekspor,” tambah Ketua Umum HIMKI.
Data menunjukan pada kuartal pertama tahun ini ekspor mebel dan kerajinan mengalami penurunan sekitar 6 persen.
“Kami berharap dengan adanya pameran IFEX
yang dilakukan pada Maret lalu bisa menahan penurunan ekspor tersebut pada kuartal selanjutnya,” tuturnya.
Dengan demikian, sebenarnya peluang pasar global terhadap produk mebel dan kerajinan masih terbuka yang disebabkan oleh maraknya pembangunan yang diproyeksikan akan menciptakan permintaan yang cukup besar akan produk mebel dan kerajinan nasional. Pasar AS dan Eropa adalah pasar terbesar produk mebel dan kerajinan nasional.
“Kami terus berusaha untuk menembus pasar-pasar baru, apalagi jika kita memperhatikan kondisi semakin menurunnya permintaan pasar tradisional (AS dan Eropa), dimana kedua kawasan terbut mengalami inflasi yang sangat besar,” kata Abdul Sobur.
“Untuk itu, untuk mengantisipasi jika situasi semakin memburuk, kita harus memanfaatkan dan mengoptimalisasi emerging market, seperti Timur Tengah, India dan pasar Asia lainnya,” tutupnya.
Sementara itu, Maskur Zainuri, Pengurus HIMKI, Anggota Tim Formatur mengatakan, Munas ini sangat penting sebab merupakan sarana untuk mensolidkan semua komponen yang ada di HIMKI dimana sekarang sudah ada 16 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) HIMKI, dan nada tambahan 2 DPD seluruh Indonesia dalam waktu dekat ini.
“Jadi ada 18 DPD. Kami juga mengkonsolidasikan potensi-potensi yang ada d luar Jawa sehingga terjadi pemerataan industri berbasis mebel dan kerajinan di semua wilayah Indonesia,” terangnya.
Setelah Munas ini, HIMKI akan membuka perwakilan lagi di Sulawesi Selatan dimana saat ini baru ada perwakilan atau DPD HIMKI di Sulawesi Tengah, termasuk juga di wilayah Jawa yang luas dimana terdapat sentra-sentra industri mebel dan kerajinan, seperti di Banten dan wilayah Priangan Jawa Barat.