Jakarta – Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pemerintah dalam hal ini Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang telah membentuk Holding Ultra Mikro.
Dengan adanya Lembaga Keuangan baru ini memberikan secercah harapan terhadap pelaku UMKM yang selama ini kesulitan mendapatkan permodalan.
“Dengan adanya Holding Ultra Mikro ini akan mempercepat bangkitnya UMKM dimasa pandemi dan akan mempercepat UMKM naik kelas sebagaimana yang menjadi harapan Presiden Joko Widodo,” kata Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta Sarman Simanjorang melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (15/9/2021).
Dijelaskan Sarman, kekuatan 3 (tiga) lembaga keuangan ini yaitu BRI, Pegadaian, dan PNM akan saling melengkapi memberikan layanan keuangan yang terintegrasi untuk keberlanjutan usaha ultra mikro.
“Sehingga UMKM di Indonesia dengan kekuatan mencapai 60 juta pelaku usaha dapat bangkit dan menggerakkan ekonomi dan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi daerah maupun nasional,” terangnya.
“Jika UMKM sudah mulai bergeliat tentu akan mampu menyediakan lapangan pekerjaan karena memamg selama ini sektor UMKM menyerap hampir 97% dari total angkatan kerja, sisanya 3% dari sektor korporasi,” tambah Sarman.
Menurutnya, kehadiran Lembaga ini akan menjawab kesenjangan yang selama ini dirasakan pelaku UMKM yang sangat sulit mendapatkan pinjaman modal lebih dengan persyaratan yang tidak mampu dipenuhi pelaku UMKM.
Lebih lanjut, Sarman berharap kehadiran Holding Super Mikro ini agar segera disosialisasikan kepada seluruh pelaku UMKM di Indonesia dan menawarkan pinjaman modal yang ramah bagi UMKM baik dari sisi kemudahan, persyaratan, jumlah dan suku bunga yang terjangkau.
Dalam perjalanan ke depan, terang Sarman, pihaknya mengusulkan agar Holding ini juga memiliki program peningkatan sumber daya manusia (SDM) pelaku UMKM dengan berbagai pelatihan yang dibutuhkan seperti pelatihan managemen pengelolaan usaha,pembukuan/pelaporan keuangan, strategi pemasaran, packaging/desain, pemanfaatan teknologi IT dan HAKI yang selama ini menjadi kelemahan UMKM.
“Termasuk memfasilitasi adanya Pekan Raya UMKM yang memamerkan berbagai produk UMKM dari seluruh Indonesia untuk dipromosikan kepada masyarakat luas dan mancanegara,” katanya.