Jurnalindustry.com – Bontang – Rencana pembangunan pabrik pupuk baru di Kawasan Industri Terpadu di Fakfak, Papua Barat, yang digagas PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) masih terus berjalan.
Hampir setahun setelah prosesi groundbreaking yang sukses dilaksanakan pada 23 November 2023 lalu, Pupuk Kaltim kembali menegaskan komitmennya untuk berkontribusi pada produktivitas pertanian, terutama di wilayah Indonesia Timur lewat pembangunan pabrik pupuk baru ini.
Kawasan Industri Terpadu Fakfak ini nantinya akan menjadi kawasan industri pupuk pertama yang dibuka dalam 40 tahun terakhir di Indonesia. Pembangunan pabrik ini menjadi bukti nyata upaya pemerintah sekaligus Pupuk Kaltim untuk mendukung ketahanan pangan nasional.
Jika beroperasi penuh, pabrik ini diproyeksikan bisa menghasilkan 1,15 juta ton pupuk urea dan 825 ribu ton amonia.
Dengan nilai investasi sebesar lebih dari USD 1 miliar, kapasitas produksi pabrik baru ini nanti bisa memenuhi sekitar 70 hingga 80 persen atau sekitar 4,5 hingga 5 juta ton kebutuhan pupuk nasional.
“Alhamdulillah, semua persiapan pembangunan pabrik baru di Fakfak masih terus berjalan secara dinamis. Yang pasti, dalam setiap tahapan pembangunan pabrik ini, kami memastikan semua akan berjalan dengan baik dan sesuai aturan,” kata Budi Wahju Soesilo, Direktur Utama Pupuk Kaltim.
Di sisi lain, Pupuk Kaltim juga masih secara intens melakukan komunikasi dengan pemerintah daerah dan masyarakat adat untuk memastikan semua pihak terlibat aktif dan mendukung persiapan pembangunan pabrik.
Keterlibatan masyarakat lokal dan masyarakat adat selalu menjadi prioritas Pupuk Kaltim sejak awal rencana pembangunan pabrik digagas. Karena kehadiran kawasan industri ini memang sejak awal diproyeksikan dapat memberi kontribusi positif pada peningkatan ekonomi Indonesia Timur serta pemberdayaan masyarakat setempat.
Pada tataran masyarakat adat, Pupuk Kaltim telah melakukan serangkaian upacara adat untuk memastikan seluruh proses persiapan yang dilakukan tetap dalam koridor melindungi hak masyarakat hukum adat.
Pada waktu yang bersamaan, Pupuk Kaltim juga telah melakukan berbagai inisiasi pemberdayaan masyarakat demi meningkatkan ekonomi lokal. Salah satunya dengan menggagas berdirinya program Sekolah Pemberdayaan Rakyat (SPR) di Fakfak sejak 2023.
Pupuk Kaltim bersinergi dengan Institut Pertanian Bogor University (IPB University) untuk memberi bekal pengetahuan dan keterampilan bagi masyarakat Fakfak di bidang pertanian, peternakan, dan perkebunan. Sebanyak 48 lulusan pertama dari SPR Fakfak juga telah diwisuda pada Juni 2024 lalu dan siap mengamalkan ilmunya di kehidupan bermasyarakat.
Kawasan Industri Pupuk Fakfak yang direncanakan akan berdiri di lahan seluas 500 hektar ini adalah bukti komitmen Pupuk Kaltim dalam mewujudkan ekosistem pertanian yang berkelanjutan di Indonesia, terutama Indonesia Timur.
Kehadiran pabrik amonia dan urea di Fakfak nantinya akan menggenjot produksi pupuk yang bisa mendorong upaya mewujudkan swasembada pangan yang menjadi salah satu visi yang termuat dalam Asta Cita pemerintahan baru menuju Indonesia Emas 2045.
“Proyek pembangunan pabrik pupuk di Fakfak ini adalah langkah strategis Pupuk Kaltim untuk mencapai target swasembada pangan, sekaligus pemerataan pembangunan di Indonesia Timur. Kami berkomitmen untuk memastikan seluruh proses ini berjalan dengan baik, melibatkan seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat. Dengan sinergi dan dukungan berbagai pihak, kami optimistis, Kawasan Industri Pupuk Fakfak akan menjadi salah satu penggerak utama swasembada pangan Indonesia,” tutup Soesilo.