Surakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya meningkatkan kinerja industri tekstil dan produk tekstil (TPT) karena merupakan sektor yang memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional.
Salah satu upaya strategis yang dilakukan adalah menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten sesuai perkembangan teknologi saat ini.
Guna memenuhi kebutuhan tenaga kerja terampil tersebut, langkah yang ditempuh oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI), di antaranya adalah menyelenggarakan pendidikan vokasi industri. Kegiatan ini memerlukan kerja sama dengan berbagai pihak, antara lain perusahaan industri dan pemerintah daerah.
“Misalnya, dalam memasok SDM kompeten untuk industri TPT di Jawa Tengah, kami menggelar acara Temu Industri di Kota Surakarta dengan mengundang berbagai perusahaan industri serta Pemerintah Kota Surakarta yang telah menjalin kerja sama dalam pengembangan pendidikan vokasi industri yang diinisiasi Kemenperin,” kata Kepala BPSDMI Kemenperin, Arus Gunawan di Surakarta, Kamis (16/9).
Arus menjelaskan, acara Temu Industri tersebut merupakan langkah untuk mewujudkan pendidikan vokasi yang selalu adaptif dengan kebutuhan industri.
“Melalui acara ini, unit pendidikan senantiasa bertemu dan berkomunikasi dengan mitra industrinya untuk melakukan evaluasi dan pengembangan penyelenggaraan pendidikan agar senantiasa sejalan dengan perkembangan di industri,” paparnya.
Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri Iken Retnowulan menyampaikan bahwa Temu Industri ini bertujuan untuk membangun kerja sama dan kolaborasi antara Akademi Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tekstil Surakarta dengan Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jawa Tengah, industri TPT, dan Pemkot Surakarta dalam menyelenggarakan pendidikan sistem ganda bidang TPT.
“Kami mengumpulkan masukan/usulan dari asosiasi, dunia industri tekstil dan Pemerintah Kota Surakarta yang nantinya digunakan sebagai rencana aksi bagi AK-Tekstil Solo terkait pengembangan Akademi Komunitas Industri,” ungkapnya.
Selain itu, Iken menyampaikan bahwa Temu Industri dilaksanakan untuk membangun harmonisasi antara kebutuhan dunia industri dengan implementasi kebijakan pendidikan vokasi industri dalam memajukan industri TPT melalui penyediaan SDM yang kompeten.
Dalam acara tersebut, BPSDMI juga secara resmi memperpanjang kerja sama dengan Pemkot Surakarta terkait Sinergi Pengembangan Akademi Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tekstil Surakarta melalui penandatanganan Nota Kesepakatan antara kedua belah pihak.
Arus mengatakan perpanjangan kerja sama dengan Pemkot Surakarta ini bertujuan untuk mengembangkan AK-Tekstil Solo sehingga dapat menghasilkan SDM industri yang berkualitas dan kompeten, khususnya di sektor industri TPT dan menguatkan pertumbuhan industri TPT sebagai kontributor utama perekonomian nasional.
Berdasarkan catatan Kemenperin, kinerja ekspor industri pakaian jadi sepanjang tahun 2020 mencapai USD7,04 miliar. Dalam hal ini, sektor industri tekstil mampu memberikan kontribusi sebesar 6,76 persen pada PDB industri pengolahan nonmigas di tahun 2020 lalu.
AK-Tekstil Solo merupakan salah satu unit pendidikan Kemenperin yang didirikan tahun 2015 sebagai hasil kerja sama antara Kemenperin dengan Solo Technopark milik Pemkot Surakarta beserta Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jawa Tengah untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja industri TPT di Kota Surakarta dan sekitarnya.