Jakarta – OttoPay, aplikasi dagang milik PT Reksa Transaksi Sukses Makmur, berupaya mendukung laju UMKM secara menyeluruh dari ruang lingkup terkecil dengan menghadirkan layanan OttoKasir dan OttoGrosir untuk memaksimalkan UMKM digital, terutama dari sisi pencatatan transaksi dan penyediaan stok barang.
Melalui kedua layanan ini, OttoPay berhasil mencatat total transaksi QRIS hingga 60 persen dan memberdayakan ribuan mitra UMKM yang memanfaatkan penyediaan barang selama pandemi.
Hasil riset Alpha JWC Ventures dan Kearney berjudul ‘Unlocking Next Wave of Digital Growth: Beyond Metropolitan Indonesia’ menyatakan bahwa dalam lima tahun ke depan, penggunaan layanan digital di kota kedua dan ketiga akan mendongkrak sektor UMKM salah satunya melalui pembayaran digital, sehingga nantinya akan berperan dalam menopang pertumbuhan ekonomi digital dari UMKM.
Sebagai penyedia layanan transaksi digital bagi UMKM, OttoPay optimis dengan kemampuan mitra UMKM dalam beradaptasi dan terbiasa menggunakan layanan digital, sehingga dapat memaksimalkan sektor UMKM secara menyeluruh dan turut berperan serta dalam mendongkrak persiapan digitalisasi UMKM.
“Kontribusi industri teknologi finansial kepada UMKM akan terus memunculkan harapan baru, maka, OttoPay berupaya memaksimalkan kesiapan digitalisasi UMKM dengan menghadirkan OttoKasir untuk mempermudah pencatatan transaksi digital serta pengelolaan stok barang mitra dan OttoGrosir yang akan memperkuat dan melengkapi penyediaan barang bagi mitra,” kata Senior Product Manager PT Reksa Transaksi Sukses Makmur Muhammad Alfi Nurcahyo di Jakarta, kemarin.
“Kami berharap hadirnya kedua layanan yang saling terintegrasi ini dapat menjangkau mitra UMKM lebih luas lagi dan membantu mereka untuk lebih berdaya,” tambahnya.
OttoPay mendukung persiapan digitalisasi UMKM dengan menghadirkan OttoKasir, aplikasi yang membantu pencatatan secara rinci, menyeluruh, dan terintegrasi baik bagi mitra OttoPay, modern merchant, maupun OttoGrosir.
Aplikasi OttoKasir sendiri menyediakan pencatatan transaksi pembayaran dengan menggunakan uang tunai, QRIS, dan kasbon sehingga pengguna tidak perlu khawatir apabila pencatatan keuangannya tidak terdata dengan baik.
Selama periode Oktober 2020 – Agustus 2021, 60% transaksi yang tercatat dalam aplikasi OttoKasir berasal dari QRIS, serta mitra-mitra yang sudah menggunakan OttoKasir lebih terbantu dalam operasional usaha, sehingga dari segi pencatatan transaksi digital dan operasional, persentase tersebut memantapkan posisi OttoPay dalam mendukung persiapan UMKM untuk go digital.
Di sisi lain, OttoPay memahami bahwa penyediaan barang yang efisien berperan penting dalam digitalisasi UMKM, terutama dalam hal kemudahan akses distribusi ke warung dan toko-toko kelontong. Maka OttoPay menghadirkan OttoGrosir yang ada di kantor cabang OttoPay yang mewadahi kebutuhan setiap mitra melalui penyediaan barang-barang sembako atau bahan baku.
Hingga saat ini, kantor cabang OttoGrosir telah melayani sekitar 2000 mitra OttoPay di 12 wilayah, yaitu: Jakarta, Bekasi, Bogor, Sukabumi, Bandung, Cirebon, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Medan, dan Palembang.
Untuk ke depannya, OttoGrosir juga berencana memperluas jangkauan ke daerah lainnya dan menjalin kerja sama dengan para pemasok utama barang yang dibutuhkan oleh mitra-mitra OttoPay.
OttoKasir juga menjangkau OttoGrosir agar transaksi pengiriman barang ke toko atau warung mitra juga termasuk dalam pencatatan melalui fitur kelola produk untuk memeriksa stok barang yang nantinya akan dipesan ke OttoGrosir.
Dalam fitur OttoGrosir yang terintegrasi dengan aplikasi OttoKasir, mitra dapat melakukan penyusunan daftar produk atau dagangan yang dijual pada lapak OttoGrosir, sehingga mitra OttoGrosir dapat melakukan pencatatan terkait dengan stok barang dagangan dan transaksi menggunakan aplikasi OttoKasir.
“OttoKasir dan OttoGrosir hadir untuk bersanding dan bersinergi dengan fitur produk-produk OttoPay lainnya dalam membangun ekosistem yang berkelanjutan, serta saling memperkuat dan melengkapi kebutuhan para Mitra OttoPay. Dalam penerapannya, kedua layanan ini akan terus kami evaluasi agar semakin efisien, solid, komprehensif, dan berkesinambungan mendukung digitalisasi UMKM di berbagai wilayah di Indonesia sehingga memberikan bukti nyata dalam mendukung laju peningkatan ekonomi digital secara nasional,” pungkas Alfi.