Jurnalindustry.com – Jepang – Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menerima gelar honorary doctorate dari Hiroshima University.
Gelar tersebut diserahkan secara langsung oleh President Hiroshima University, Profesor Mitsuo Ochi, Selasa (24/9) waktu Jepang.
Agus menyampaikan bahwa gelar Doktor Kehormatan dari sekolah bergengsi ini merupakan suatu kehormatan yang tiada tandingannya.
“Dengan sangat rendah hati dan penuh apresiasi, saya menyampaikan bahwa gelar yang diterima ini bukan hanya untuk diri saya sendiri, tetapi juga atas nama orang-orang yang telah berkontribusi dalam perjalanan saya,” ucap Agus.
Baginya, gelar kehormatan ini menjadi pengingat, bahwa pengalaman dalam hidup tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga pertumbuhan pribadi dan pentingnya kontribusi kepada masyarakat.
“Pembelajaran berdasarkan pengalaman sebagai legislator, politisi, atau pejabat pemerintah telah memberi saya kapasitas untuk mengubah kehidupan,” ia menegaskan.
Namun begitu, pemberian gelar ini memerlukan tanggung jawab untuk terus memberikan pengaruh positif, membantu orang lain, dan menjunjung prinsip-prinsip yang terkandung dalam gelar kehormatan ini, yaitu keingintahuan intelektual, kejujuran, dan dedikasi terhadap kebaikan yang lebih besar.
Agus meyakini, pencapaian kita tidak ditentukan oleh gelar atau penghargaan, namun juga dari kehidupan yang kita pengaruhi, individu yang kita berdayakan, dan warisan yang kita bangun.
Gelar doktor kehormatan ini berfungsi sebagai pengingat bahwa kita memiliki kapasitas untuk berkontribusi pada tujuan yang melampaui diri kita sendiri.
“Saya menerima dengan kerendahan hati dan berkomitmen untuk memajukan masa depan dengan pengetahuan, kolaborasi, dan kepedulian untuk dunia yang lebih baik,” ungkapnya.
Agus merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) ketiga yang menerima titel Honorary Doctorate dari Hiroshima University, sekaligus penerima pertama gelar tersebut dalam lima tahun terakhir.
WNI pertama yang menerima gelar tersebut adalah Hasan Rahaya yang pernah menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat RI dan Dewan Pertimbangan Agung (DPA), yang juga merupakan mahasiswa di Jepang pada masa bom Hiroshima.
Selanjutnya, Muhammad Jusuf Kalla, Wakil Presiden RI 2004-2009 dan 2014-2019. Negarawan lain yang juga menerima gelar tersebut yaitu Helmut Schmidt yang merupakan Kanselir Jerman 1974-1982.