Jurnalindustry.com – Banyuwangi – Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesKemenKopUKM) Arif Rahman Hakim menekankan tujuan dari Pendataan Lengkap (PL) koperasi dan UMKM adalah menyediakan data koperasi dan UKM terstandar dan berkualitas, agar dapat digunakan oleh para pemangku kepentingan dalam perumusan kebijakan yang lebih efektif dan efisien.
“Khususnya, terkait upaya pemerintah dalam melakukan perlindungan, pemberian kemudahan, dan pemberdayaan koperasi dan UMKM di Indonesia,” ucap Sekretaris Kementerian Koeprasi dan UKM Arif Rahman Hakim pada acara Bimbingan Teknis Sistem Informasi Data Tunggal (SIDT) bagi Enumerator Pendataan Lengkap (PL) KUMKM 2024 Angkatan V di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (8/8).
Arif menambahkan, target dari pendataan lengkap UMKM 2024 mencakup sebanyak empat juta data yang terdiri dari empat provinsi dan 61 Kabupaten. Sedangkan target data PL-UMKM 2024 Jawa Timur adalah 1.128.000 data dan Kabupaten Banyuwangi sebanyak 72 ribu data.
“Dalam pelaksanaan PL-UMKM 2024, menggunakan data prelist yang berasal dari Data Regristasi Sosial Ekonomi (Regsosek), agar memberikan hasil yang maksimal,” terangnya.
Selain itu, ujar SesKemenKopUKM, PL-UMKM 2024 berfokus pada usaha yang tidak menetap. “Kegiatan dilaksanakan pada Agustus sampai dengan Oktober 2024 dengan target yang telah ditentukan KemenkopUKM masing-masing enumerator 300 UMKM,” ucap Arif.
Dari Bimtek ini diharapkan bisa diperoleh pemahaman yang sama terhadap konsep dan definisi yang akan digunakan dalam pendataan lengkap KUMKM. Hal ini akan berdampak pada kualitas dan validitas data yang dihasilkan. Melalui Bimtek ini juga diajarkan teknik komunikasi dalam menghadapi responden yang beragam latar belakang.
Terkait penjadwalan data, menurut Arif, juga harus dipahami dengan sama, sehingga nantinya konsolidasi data di tingkat pusat tidak terlambat.
“Diharapkan juga Bimtek PL-UMKM 2024 dapat mencetak enumerator dan koordinator yang kompeten sehingga mampu menjalankan tugas dengan baik, serta menghasilkan data yang berkualitas,” kata Arif.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan Kabupaten Banyuwangi Nanin Oktaviantie mengatakan, target dari kegiatan ini mencakup sekitar 72 ribu pelaku UMKM di Banyuwangi. Meski, secara data BPS, jumlah UMKM sebanyak 296 ribu (data bergerak).
“Untuk 2024 ini, ada target untuk memverifikasi data pelaku UMKM yang tidak menetap, tidak memiliki tempat usaha, atau mobile. Secara data Regsosek BPS ada sekitar 72 ribu. Dan Bimtek kali ini merupakan tahap kelima atau terakhir,” kata Nanin.
Dia menambahkan, hal itu harus sudah selesai dalam tiga bulan ke depan dan merekrut enumerator kurang lebih sebanyak 240 orang dengan 120 orang koordinator.
“Jadi, per orang targetnya selama tiga bulan harus memverifikasi data 300 UMKM. Kami optimistis bisa mencapai itu,” kata Nanin.
Dijelaskan, Bimtek dihadiri peserta sebanyak 50 orang yang merupakan Kader Pembangunan Manusia (KPM) Desa di wilayah enam kecamatan. Yaitu, Kecamatan Licin, Siliragung, Songgon, Glagah, Kabat, dan Tegaldlimo.
Secara umum, Nanin menjelaskan bahwa dari 296 ribu pelaku UMKM, 40% di antaranya bergerak di sektor perdagangan. Sisanya, banyak berkecimpung di sektor pertanian, perkebunan, industri, dan jasa.