Jakarta – Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) bekerjasama dengan Universitas Dian Nuswantoro (UDINUS) kembali menggelar kegiatan Entrepreneur Hub Jawa Tengah dengan tema Menumbuhkan “Wirausaha by Design, Masa Depan Indonesia”.
“Kegiatan ini merupakan kelanjutan atas program pengembangan kewirausahaan bersama dengan UDINUS yang telah dilaksanakan sejak Maret 2023,” kata Deputi Bidang Kewirausahaan KemenKopUKM Siti Azizah dalam keterangan resminya, Jakarta, akhir pekan kemarin.
Siti Azizah mengatakan, kegiatan ini melibatkan 100 peserta yang telah dinkubasi dan dikurasi Tim Entrepreneur UDINUS dan Tim Entrepreneur Hub, sebagai upaya untuk membentuk pola pikir dan mental calon wirausaha agar siap bersaing dan berkompetisi di tengah persaingan global.
Berdasarkan data Startup Ranking, Indonesia masuk dalam enam besar dunia sebagai negara yang memiliki jumlah startup terbanyak, yakni mencapai 2.390 startup. Indonesia hanya kalah jumlah dari Amerika Serikat yang punya 72.637 startup, India 13.998 startup, Inggris 6.405 startup, Kanada 3.475 startup, dan Australia memiliki 2.409 startup.
“Generasi muda saat ini dianggap memiliki kemampuan dan peluang berusaha lebih besar. Oleh karena itu, entitas seperti perguruan tinggi dianggap penting perannya untuk menumbuhkan iklim berusaha yang bisa menempa para anak muda ini menjadi entrepreneur, bahkan sebelum mereka lulus,” terangnya.
Menurutnya, saat ini Indonesia perlu menyiapkan entrepreneur muda yang berpendidikan tinggi. Inkubator di perguruan tinggi menjadi salah satu jawaban untuk mencetak wirausaha muda yang berkualitas dan berdaya saing di pasar global, di mana di dalamnya terdapat fungsi untuk mewadahi practice entrepreneur sebelum para mahasiswa masuk dalam level become an entrepreneur.
“Entrepreneur Hub dibangun salah satunya untuk tujuan mendukung hal tersebut, yaitu membangun suatu ekosistem yang dapat mendorong penumbuhan dan pengembangan wirausaha dimana mereka dapat mengakses sumber daya dengan lebih mudah dan tidak perlu lagi takut untuk belajar memulai usaha. Hal ini juga diharapkan menjadi pemicu semakin banyak generasi muda kita yang bisa menjadi job creator daripada job seeker,” katanya.
Siti Azizah menambahkan, saat ini rasio kewirausaan Indonesia masih 3,47 persen, tertinggal di antara negara lainnya.
Oleh karena itu, melalui Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional, seluruh elemen masyarakat harus berkomitmen untuk bersama-sama menumbuhkan dan mengembangkan kewirausahaan di Indonesia.
Tekad itu harus melibatkan setidaknya 27 K/L, Pemerintah Daerah, perguruan tinggi, komunitas, dunia usaha, dan pihak lainnya yang memiliki tujuan sama dalam pengembangan kewirausahaan.
Selain talk show terkait proses bisnis, Entrepreneur Hub menampilkan presentasi produk dan usaha oleh para peserta yang nantinya akan direview secara langsung oleh para reviewer yang merupakan praktisi kompeten dari bidang makanan dan minuman, industri kreatif, dan digital.
“Kami berharap hal ini dapat bermanfaat bagi para peserta, terutama dalam pengembangan produk, di mana peserta akan mendapatkan insight membangun terkait produk mereka,” tutup Siti Azizah.