Jakarta – Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Lamudi terkait rencana jangka panjang kedua organisasi untuk mensosialisasikan potensi penggunaan teknologi properti (PropTech) dalam mendukung pertumbuhan sektor properti nasional.
Kerja sama strategis tersebut disampaikan dalam acara panel diskusi bertemakan “Pengusaha Muda Dalam Akselerasi Digitalisasi Properti” yang diselenggarakan oleh HIPMI dan Lamudi.
Acara tersebut dihadiri oleh ratusan pengusaha yang berniat melakukan ekspansi bisnis pada sektor properti dengan memanfaatkan teknologi.
Dengan adanya kerja melalui penandatanganan MoU ini, Lamudi akan mendukung anggota HIPMI untuk menjangkau lebih dari 22 juta pencari properti online di seluruh Indonesia.
Sona Maesana, Ketua Umum BPD HIPMI Jaya mengatakan, kerja sama ini dijalin sebagai upaya mendorong anggota HIPMI untuk mempertimbangkan prospek dari pemasaran online bagi pertumbuhan bisnis mereka masing-masing.
“Dinamika pasar properti telah berubah, terutama dari sisi konsumen yang kini didominasi oleh generasi milenial dan generasi Z yang memiliki customer behaviour dan tuntutan yang berbeda. Tentunya hal ini menuntut seluruh pemangku kepentingan di sektor properti untuk beradaptasi. Dalam hal ini, kami menjalin kerja sama dengan Lamudi untuk mensosialisasikan potensi penggunaan PropTech, big data dan penyusunan strategi pemasaran properti online kepada anggota kami,” katanya di Jakarta, kemarin.
Ditambahkan Yoga, Lamudi ingin terus meningkatkan kapabilitas nya dalam menjadi mitra konsultasi tepercaya dan sumber data properti teraktual bagi developer dan pemerintah.
“Dengan kapabilitas bisnis kami yang semakin besar, kami ingin lebih dapat memberikan data teraktual bagi developer untuk menentukan langkah investasi yang tepat. Untuk membantu pemerintah, kami tengah berupaya dalam mengembangkan kapabilitas big data properti kami untuk membantu akuntabilitas pemerintah dalam mengukur tingkat keberhasilan pembangunan suatu wilayah dengan minat pencarian properti di wilayah tersebut,” tutur Yoga.
Big data properti Lamudi diperoleh dengan kemitraan nya dengan lebih 30 ribu agen properti yang tersebar di seluruh Indonesia dan dapat dimanfaatkan untuk mengukur potensi sebuah wilayah berdasarkan jumlah pencarian dan tren pertumbuhan harga properti sebuah wilayah.
Dirinya menyebut bahwa terdapat potensi besar bagi utilisasi data dan teknologi bagi pertumbuhan sektor properti nasional ke depannya.
“Potensi masih terbuka luas, dan kami bangga bisa bekerjasama dengan HIPMI sebagai salah satu asosiasi pengusaha ternama di Indonesia untuk membawa pengetahuan tentang potensi PropTech ke seluruh pemangku kepentingan sektor properti Indonesia,” tutur Yoga.
Commercial Director Lamudi Yoga Priyautama mengatakan bahwa kerja sama antara Lamudi.co.id dan HIPMI merupakan bagian dari upaya mengedukasi seluruh pemangku kepentingan sektor properti tentang potensi dari adopsi PropTech pada pertumbuhan sektor properti nasional.
“Selama 8 tahun keberadaan Lamudi di Indonesia, kami telah bertumbuh secara signifikan, ini terlihat pada pertumbuhan pengguna Lamudi yang mencapai hampir 1800 persen dalam tahun 2021 dan 2022. Melihat potensi yang besar ini, kami ingin mengupayakan sosialisasi tentang relevansi PropTech di era properti yang baru untuk memperluas jangkauan kami dalam membantu jutaan masyarakat Indonesia dalam menemukan properti impiannya,” ucap Yoga.
Putri Rusli, Head of Brand Marketing and Communications Lamudi menambahkan, Lamudi kini semakin besar dengan adanya dua momentum positif pada tahun 2022.
“Dua momentum positif pada tahun 2022 berupa akuisisi kami terhadap bisnis properti OLX pada awal tahun dan pendanaan sebesar Rp3,11 triliun yang kami terima dari Induk perusahaan kami EMPG ini akan kami manfaatkan untuk memperbesar tim kami dan meningkatkan kemitraan kami dengan pelaku sektor industri properti lainnya,” tambah Putri.
Ketua REI DKI Jakarta, Arvin Fibrianto Iskandar yang hadir dalam panel diskusi mengatakan bahwa di tengah kondisi ekonomi yang sulit, pengusaha harus memainkan peran positif dalam menjaga sentimen positif pasar properti.
“Di kondisi ekonomi yang sulit ini, developer tidak perlu takut karena properti merupakan investasi yang terus akan berkembang karena besarnya permintaan. Tapi disini developer harus bisa beradaptasi dengan realita pasar yang baru dimana teknologi akan memainkan peran penting untuk menjangkau generasi properti pencari properti baru di sisi penjualan dan bagaimana mengedukasi pembeli tentang tipe properti yang ingin mereka beli berdasarkan data aktual,” ucap Arvin.