Jakarta – Pasca-penandatanganan kontrak keikutsertaan Indonesia sebagai Official Partner Country Hannover Messe 2023 oleh Menteri Perindustrian dan Chairman of the Managing Board Deutsche Messe AG pada 6 Desember 2021 lalu, Indonesia fokus menyiapkan diri dalam ajang pameran teknologi industri terbesar dunia yang akan dilaksanakan pada 17-21 April 2023 di Hannover, Jerman.
Dalam sejarahnya, tercatat beberapa negara telah menjadi Official Partner Country Hannover Messe, yaitu Amerika Serikat, Perancis, China, Jepang, India, Meksiko, dan Swedia.
“Indonesia dalam hal ini patut berbangga karena terpilih menjadi negara ASEAN pertama yang menjadi official partner country pada perhelatan tersebut,” kata Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional (KPAII) Eko SA Cahyanto mewakili Menteri Perindustrian pada Konferensi Pers Hannover Messe 2023 di Jakarta, Selasa (6/12).
Dirjen KPAII menyatakan, Indonesia memandang partisipasi sebagai Official Partner Country Hannover Messe 2023 tidak hanya sebagai ajang branding bagi Indonesia, tetapi juga untuk mendorong peningkatan kapabilitas manufaktur Indonesia dan pembangunan infrastruktur digital.
“Serta untuk memperluas dan menjalin kemitraan bagi pelaku industri, khususnya dalam teknologi industri 4.0,” ujar Eko.
Eko mengungkapkan, pada Hannover Messe 2023, Indonesia akan menampilkan teknologi terbaru dan peluang investasi teknologi industri serta menyelenggarakan berbagai rangkaian kegiatan yang terkait industri 4.0, business summit, dan konferensi pada Paviliun Indonesia di Hannover Messe Fairground.
Selain industri, Kawasan Industri dan Kawasan Ekonomi Khusus yang bertema industri serta konsep pengembangan Ibu Kota Negara (IKN) juga akan tampil dalam ajang bergengsi tersebut.
“Partisipasi Indonesia sebagai Partner Country Hannover Messe 2023 telah sejalan dengan implementasi inisiatif dalam roadmap Making Indonesia 4.0 yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2018,” ujarnya.
Selain itu, partsipasi ini merupakan langkah strategis dalam mengatasi tantangan dan peluang industri 4.0 serta potensi besar bagi Indonesia untuk menjalin kemitraan industri 4.0.
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyatakan, Hannover Messe 2023 penting bagi Indonesia untuk menampilkan wajah negara ini dari sisi industri dan teknologi, serta kembali menjadi showcase berbagai keunggulan dan capaian sektor industri, juga upaya pemulihan ekonomi di sektor manufaktur.
Menurut Susiwijono, di tengah kondisi pandemi yang masih melanda dan berbagai tantangan global lainnya, Indonesia mendapatkan apresiasi dari hampir semua negara dalam perannya di dunia internasional, termasuk pada Presidensi G20 tahun 2022 yang baru usai dilaksanakan.
“Karenanya, kita perlu mengoptimalkan manfaat nyata dari seluruh agenda di Hannover Messe 2023 nanti. Kami yakin ajang ini mampu mendorong posisi Indonesia terutama di berbagai forum internasional,” paparnya.
Director of Partner Country and International Relations of Deutsche Messe AG Marco Siebert yang hadir dalam kesempatan tersebut menyampaikan, pihaknya bangga menyambut Indonesia sebagai official partner country Hannover Messe 2023.
Dikatakan Marco, pameran yang dikelolanya merupakan platform teknologi global dengan pengunjung dari seluruh dunia serta diikuti lebih dari 90 negara.
Marco mengungkapkan, Hannover Messe 2023 merupakan kesempatan bagi negara-negara mitranya untuk menjadi fokus dunia dan memaksimalkan atensi di kalangan global sektor industri.
Selain itu, juga memberi peluang bagi komunitas untuk menjadi bagian dari lingkungan dan ekosistem industrial, termasuk untuk berkolaborasi dan meningkatkan leadership.
Menurutnya, Indonesia memiliki berbagai keunggulan dalam pengembangan tekologi digital, seperti pertumbuhan ekonomi, anak muda yang terdidik, serta tumbuhnya start-ups.
“Di Hannover Messe, kehadiran Indonesia juga mampu mengisi semua sektor, meliputi start-ups, R&D, energy solution, engineer part & solution, process & industry automation, digitalization, juga skill development,” jelas Siebert.
Indonesia sebelumnya juga pernah menjadi Partner Country Hannover Messe pada 1995 dan 2021. Adapun penyelenggaraan pada tahun 2021 merupakan tindak lanjut dari pembatalan penyelenggaraan Hannover Messe 2020 akibat pandemi covid-19, yang juga merupakan gelaran pertama penyelenggaraan Hannover Messe secara digital (Hannover Messe: Digital Edition).