Jakarta – Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) akhirnya angkat suara menanggapi beras tidak layak konsumsi yang banyak diterima masyarakat.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan pihaknya sudah merespon dengan cepat dan menetapkan langkah-langkah penyelesaian dengan menarik dan menggantinya dengan beras berkualitas baik sesegera mungkin.
“Kalaupun ada warga yang sempat menerima beras yang betul-betul berasal dari Bulog dengan kondisi tidak layak, kami meminta maaf dengan setulusnya. Beras yang rusak segera diganti dengan beras baru dan berkualitas baik,” kata Budi di Jakarta, kemarin.
Untuk mengantisipasi agar peristiwa tersebut tidak terulang, Bulog, katanya, terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk program bantuan beras PPKM. Mulai dari Kementerian Sosial selaku pemberi tugas, PT Pos Indonesia selaku transporter, pemerintah daerah , aparat kepolisian dan TNI, termasuk juga patgas pangan.
“Pengawasan luar dan dalam dan kerjasama terus ditingkatkan termasuk upaya menekan faktor-faktor yang berada di luar kendali manusia seperti cuaca maupun potensi kejahataan lainnya. Tim lapangan kami selalu berupaya merespon cepat semua insiden yang terjadi dan melakukan pergatian beras dalam 1×24 jam,” tambah pria yang sering disapa Buwas.

Mantan Kabareskrim Polri ini pun berharap kepada seluruh pihak yang terlibat untuk bekerjasama dalam menyukseskan program ini. Dengan demikian manfaatnya dapat dirasakan secara langsung oleh seluruh masyarakat dan warga penerima bantuan beras PPKM.
“Kami bekerja betul-betul untuk membantu rakyat dan tidak ada kepentingan yang lain. Titik. Itu saja perjuangan Bulog. Kami berfokus pada solusi untuk menyelesaiakan masalah,” tegasnya.
Adapun realisasi penyaluran bantuan beras PPKM untuk tahap I kepada 20 juta keluarga penerima manfaat ini sudah hampir mencapai 100% di seluruh Indonesia. Sebagian besar Kabupaten/Kota sudah rampung mendistribusikan dan sisanya diperkirakan 1-2 hari ini akan selesai semuanya.