Jakarta – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa pemerintah akan segera melakukan penghentian ekspor listrik dengan Energi Baru dan Terbarukan (EBT). Hal ini dilakukan guna menjaga ketahanan energi di Indonesia.
“Indonesia tahun 2025, minimal 25% dari total pemakaian energinya harus menggunakan energi baru terbarukan. Kalau negara kita aja belum cukup, ngapain ekspor? Kita optimalkan penggunaan energi baru terbarukan di dalam negeri,” kata Bahlil dalam acara Mandiri Investment Forum (MIF) 2023 di Jakarta, kemarin.
Selain itu, Bahlil juga menyampaikan bahwa tahun ini pemerintah Indonesia masih terus melanjutkan upaya percepatan hilirisasi dengan menghentikan ekspor komoditas primer yaitu bauksit dan akan dilanjutkan dengan penghentian ekspor timah.
Hal ini, menurutnya, menjadi upaya nyata pemerintah untuk mendorong hilirisasi industri.
“Indonesia terus bergerak ke arah industri yang ramah lingkungan. Ke depannya investasi didorong pada sektor hilirisasi yang masif. Sesuai arahan Bapak Presiden, kita harus terus maju. Apabila dibawa ke WTO (World Trade Organization) kita bisa ajukan banding,” terangnya.
Ditegaskan Bahlil, Indonesia tidak akan bisa didikte oleh negara manapaun.
“Kita mulai stop ekspor bauksit dan selanjutnya ke sektor timah dan gas. Kita akan bangun ekosistem untuk methanol, soda gas, blue amonia di Papua Barat. Ini betul-betul sekarang yang menjadi fokus kita,” tutup Bahlil.